Minggu, 21 Maret 2010

Salah satu cara melawan HIV

Lawan HIV dengan Pisang
By Petti Lubis, Anda Nurlaila 


VIVAnews - Penelitian mencari obat terbaik memerangi virus HIV tak pernah usai. Sebuah penelitian terbaru menemukan kimia alami dalam pisang dapat membantu melindungi wanita terhadap penularan seksual HIV.

Melalui tes laboratorium, peneliti AS menemukan sebuah senyawa kimia lektin yang diberi nama BanLec berpotensi menyamai dua obat HIV yang ada saat ini. Lektin, sebuah protein yang mengikat gula bisa mengidentifikasi dan menyerang virus dari luar. Cara kerjanya, lektin mengikat lapisan HIV-1 kaya gula gp120, dan Banlec memblok masuknya HIV ke dalam sel tubuh.

Para peneliti dari University of Michigan Medical School mengungkap hasil temuan BanLec bisa lebih murah dan sangat efektif sebagai komponen baru vagina mikrobisida. Laporan studi akan terbit dalam Journal of Biological Chemistry.

"Kendala obat HIV adalah virus bermutasi dan resisten, tapi hal itu lebih sulit terjadi saat virus HIV berhadapan dengan lektin," ungkap peneliti Michael D. Swanson seperti dikutip dari Healthday.

"Lektin mengikat gula di tempat berbeda pada lapisan HIV-1 dan diasumsikan akan bermutasi agar virus berada di sekitar mereka."

Selasa, 09 Maret 2010

Indahnya alam semesta, bukti keberadaan Allah

Foto Terbaru dan Terjelas Planet Pluto
Pada 24 Agustus 2006, Pluto dimasukkan dalam kategori planet kerdil. Dia tetap misterius.
Elin Yunita Kristanti
Foto Pluto yang dirilis NASA (NASA)

VIVA news
- Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis foto planet Pluto yang diambil oleh teleskop Hubble. Ini adalah gambar Pluto yang paling jelas yang pernah ada.


Setelah dikeluarkan dari daftar planet di tata Surya pada 2006, Pluto kini diklasifikasikan sebagai planet kerdil - yang berukuran sangat kecil dan jauh dari Bumi.

Pluto berukuran sangat kecil, diameternya kurang dari 1.500 mil, dan terletak di tepi tata surya. Jaraknya sangat jauh dari Matahari. Sekali mengorbit, Pluto membutuhkan waktu 248 tahun.

Permukaan Pluto telah lama menjadi misteri bagi para astronom.

Terimakasih untuk Hubble, yang mampu merekam warna permukaan Pluto yang seperti karamel, dengan beberapa bagian berwarna lebih terang.

Degradasi warna permukaan Pluto menggambarkan cuaca yang berbeda-beda dan perubahan musim, seperti halnya Bumi.

Gambar terbaru Pluto adalah yang terbaik yang pernah ada. Gambar yang lebih baik akan didapat setelah satelit New Horizon mendekati Pluto dalam jarak terdekat pada Juli 2015.

"Foto yang diambil dari teleskop Hubble akan tetap jadi yang paling detil hingga New Horizon mendekati Pluto," kata juru bicara NASA, seperti dikutip laman Telegraph, 4 Februari 2010.

Meski Pluto merupakan objek luar angkasa yang paling menarik perhatian, sangat sulit untuk mendapatkan fotonya yang jelas.

Menurut peneliti utama Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, Marc Buie foto Pluto yang dihasilkan Hubble memberi ruang bagi para astronom untuk menginterprestasi Pluto dengan lebih baik ketimbang tiga dekade sebelumnya.

"Hasil pengamatan Hubble adalah kunci yang mengikat perbedaan pemahaman antar astronom. Juga menunjukan fakta baru, bahwa Pluto juga mengalami perubahan cuaca dan musim. Ini adalah terobosan dalam penyelidikan Pluto.

****
Pluto ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930.

Pluto yang dikenal sebagai planet kesembilan dalam tata surya, dikeluarkan dari daftar pada 24 Agustus 2006. Pluto lalu dimasukkan dalam kategori planet kerdil (dwarf planet)

Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya. • VIVAnews