Senin, 26 April 2010

Kayanya Indonesia akan kehidupan Hewani dan Nabati

Ular Jingga di Jantung Kalimantan

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur -Katak tanpa paru-paru dan katak terbang adalah beberapa jenis fauna dari 123 spesies baru yang ditemukan di Kalimantan sejak 2007, dalam sebuah proyek untuk melestarikan satu hutan hujan tertua di dunia. Selain penemuan spesies baru, laporan kelompok konservasi WWF itu juga menyerukan upaya perlindungan bagi spesies terancam punah dan hutan hujan khatulistiwa di Kalimantan, hutan hujan ketiga terbesar di dunia dan dimiliki bersama oleh Indonesia, Malaysia dan Brunei.

"Tantangannya adalah memastikan lanskap yang amat berharga ini tetap utuh bagi generasi mendatang," kata laporan yang dipublikasikan akhir pekan lalu.

Pencarian spesies baru itu adalah bagian dari proyek Heart of Borneo yang dimulai pada Februari 2007 dan didukung oleh WWF dan pemerintah tiga negara tersebut. Tujuannya adalah melestarikan hutan hujan seluas 220.000 kilometer persegi yang dideskrispikan oleh Charles Darwin sebagai "salah satu rumah kaca terkaya yang dibuat oleh alam bagi dirinya sendiri."

Para penjelajah telah silih berganti mengunjungi pulau itu selama berabad-abad, namun sebagian besar kekayaan hayatinya belum tereksplorasi, kata Adam Tomasek, ketua proyek Heart of Borneo dari WWF. "Jika sepetak hutan hujan yang tak tergantikan ini dapat dikonservasi bagi anak-anak kita, penemuan spesies baru yang menjanjikan ini akan membangkitkan gairah bagi generasi ilmuwan di masa depan untuk mencarinya," katanya.

Di antara temuan para ilmuwan itu adalah serangga batang terpanjang di dunia dengan ukuran 56,7 sentimeter, ular berwarna jingga seperti kobaran api dan seekor katak terbang yang dapat mengubah warna kulit dan matanya. Secara keseluruhan, mereka menemukan 67 jenis tumbuhan, 29 invertebrata, 17 ikan, lima katak, tiga ular dan dua kadal serta satu spesies baru burung.

Borneo telah lama dikenal sebagai "surga" serangga monster, seperti kecoak raksasa sepanjang 10 cm. Beberapa spesies fauna yang ditemukan adalah:

• Ular yang memiliki corak jingga terang, mirip seperti kobaran api, pola yang secara bertahap berubah menjadi iridescent seperti pelangi dan biru terang, hijau dan coklat. Ketika merasa terancam, dia akan menegakkan belakang lehernya, memperlihatkan warna jingga terang.

• Katak yang bernafas lewat kulit karena tak mempunyai paru-paru, sehingga membuatnya tampak pipih. Bentuk aerodinamik itu memungkinkan katak bergerak lincah dalam arus deras. Walaupun spesies itu ditemukan pada 1978, baru sekarang para ilmuwan mengetahui bahwa reptil itu tak memiliki paru-paru.

• Siput telanjang dataran tinggi yang ditemukan di Gunung Kinabalu. Siput itu mempunyai ekor tiga kali lipat panjang kepalanya. Mereka menembakkan "panah cinta" dari kalsium karbonat selama proses kawin untuk menyuntikkan hormon kepada pasangannya. Ketika bersitirahat, slug itu melilitkan ekor panjangnya ke sekeliling tubuh.

Heart of Borneo, adalah kawasan inti Kalimantan yang menjadi target konservasi. Kawasan itu adalah tempat tinggal 10 spesies primata, lebih dari 350 burung, 150 reptil dan amfibi serta lebih dari 10.000 tumbuhan yang tak ditemukan di tempat manapun di dunia.
L TJANDRA | AP

Rabu, 21 April 2010

Anti virus yang lagi pusing

Komputer di AS Diganggu Anti Virus McAfee
Update terbaru McAfee menganggap sebuah file di program Windows sebagai virus.
Kamis, 22 April 2010, 09:17 WIB
Renne R.A Kawilarang
(AP Photo)

VIVAnews - Pengguna komputer di kantor, rumah sakit, dan kampus di Amerika Serikat yang memasang program anti virus terkemuka, McAfee, terkaget-kaget setelah komputer mereka mengalami gangguan, yaitu berulangkali memaksa sistem kembali ke tahap awal (rebooting). Rupanya, update terbaru McAfee menganggap sebuah file di program Windows sebagai virus.

McAfee Inc. mengungkapkan bahwa gangguan itu terjadi mulai Rabu pagi waktu pantai timur Amerika Serikat (ET). Mereka saat itu menyebar update program anti virus pada pukul 9 pagi ET (Rabu malam WIB) ke para konsumen korporat. Namun, update itu salah mengidentifikasi file di program Windows.

File yang sebenarnya bersih dari virus itu dianggap sebagai ancaman sehingga dilumpuhkan program anti virus McAfee yang telah diupdate. Akibatnya, komputer yang bersangkutan berkali-kali mengalami proses reboot. Menurut laman PC Magazine, gangguan itu rata-rata dialami komputer yang memakai program Windows XP Service Pack 3.

McAfee tidak mengungkapkan berapa banyak komputer yang mengalami gangguan demikian. Namun, berdasarkan pengaduan secara online, McAfee menerima keluhan yang sama dari ribuan, bahkan kemungkinan ratusan ribu konsumen.

McAfee menyatakan bahwa gangguan itu tampaknya tidak dialami oleh pengguna program anti virus untuk konsumen individu. Namun perusahaan yang berbasis di AS itu tetap menyelidiki seberapa jauh gangguan itu terjadi dan akan mengambil sejumlah tindakan.

Gara-gara gangguan anti virus itu, sekitar sepertiga dari rumah sakit di negara bagian Rhode Island menunda jadwal bedah pasien dan tidak menggunakan perangkat komputer untuk merawat pasien di ruang gawat darurat. Demikian ungkap Nancy Jean, juru bicara penyedia jasa jaringan komputer untuk rumah sakit, Lifespan.

Di negara bagian Kentucky, kepolisian setempat mematikan komputer yang terpasang di semua mobil patroli akibat gangguan dari McAfee. Selain itu, kantor National Science Foundation di negara bagian Virginia juga mengalami gangguan akses jaringan komputer.

Melalui curhat lewat laman jejaring sosial Twitter, para pegawai perusahaan teknologi Intel Corp. juga merasakan gangguan. Namun Intel tidak segera membenarkan adanya keluhan itu.

Universitas Illinois State pun mengalami gangguan jaringan, terutama di Fakultas Bisnis. "Tadinya saya pikir itu adalah virus," kata Peter Juvinall, administratur sistem komputer di Illinois State.

Setelah mengetahui penyebab gangguan berasal dari McAfee, mereka langsung berhenti mengunggah update program anti virus itu dan mematikan semua komputer untuk sementara waktu. (Associated Press) (fmn)

Kamis, 15 April 2010

Kenali gejala ini

Jangan Sepelekan Lima Gejala Serangan Jantung
By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti 

VIVAnews - Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2005, sebanyak 30 persen kematian terjadi akibat penyakit ini.


Selain itu, penelitian yang dilakukan Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan pada 2007 di 33 provinsi, atau 440 kabupaten/kota diketahui, dari jumlah sampel yang diteliti di antara populasi semua usia di indonesia, semua usia berisiko mengalami penyakit jantung sebesar 7 persen. Sedangkan, untuk populasi usia 15 tahun ke atas prevalensi penyakit jantung diperkirakan sebesar 9,2 persen.

Dr. Delima Mkes dari Badan Litbangkes menjelaskan, jumlah persentase ini didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara seputar penyakit jantung. Pertanyaannya antara lain, seputar gejala dan riwayat penyakit jantung.

Karena itu, kenali lima gejala seragan jantung yang sebaiknya tidak diremehkan.

1. Bibir kebiruan saat melakukan aktivitas



2. Nyeri dada, seperti rasa tertekan berat, dan sesak napas ketika jalan datar, saat bekerja berat, atau kala berjalan jauh

3. Jantung berdebar-debar tanpa sebab

4. Sesak napas pada saat tidur tanpa bantal

5.Tungkai bawah bengkak

“Dari hasil penelitian juga ditemukan, para pengidap hipertensi, diabetes melitus dan obesitas merupakan faktor penunjang terjadinya penyakit jantung,” katanya saat ditemui dalam acara 'Seminar Sehari Upaya Preventif dan Promotif Mengatasi Gangguan Sirkulasi Darah', di Aula Litbang Kementrian Kesehatan, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, 14 April 2010.

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Harapan Kita, DR.dr. Anwar Santoso Sp.JP (K), juga menambahkan, makin banyaknya pengidap jantung juga akibat gaya hidup tidak sehat. Akibatnya, mereka yang masih berusia di bawah 30 tahun pun, sudah banyak yang menderita penyakit mematikan ini.

“Dari pasien-pasien yang saya tangani, usia 28 tahun saja sudah banyak yang terserang penyakit ini. Padahal biasanya penyakit ini banyak diderita oleh orang yang sudah memasuki usia 40 tahun ke atas,' katanya.

Menurutnya, gaya hidup dan pola makan yang buruk seperti sering melakukan diet sembarangan, seperti kurang serat, tinggi garam, tinggi lemak, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan terlalu banyak merokok, merupakan faktor pemicu terjadinya penyakit jantung lebih cepat.

“Untuk itu, saat ini banyak dikampanyekan di seluruh negara di dunia untuk kembali melakukan pola hidup sehat,” katanya.

Senin, 12 April 2010

Situs Sejarah Manusia Tiga Zaman Ditemukan

Liputan6.com, Ponorogo: Sebuah situs peninggalan sejarah peradaban manusia tiga zaman ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur, baru-baru ini. Di sana, terdapat ukiran hurufpalawa atau bahasa Jawa kuno di berbagai gundukan batu. Tulisan Barada dan Darmawangsa itu biasa dikenal sebagai simbol Hindu kuno pada tahun 500 Saka.

Masih di lokasi yang sama, terdapat sejumlah prasasti bertuliskan Bandarangin, sebuah kerajaan Hindu di Ponorogo pada masa sebelum masuknya Islam. Tak hanya itu, ditemukan pula punden berundak dan relif di bebatuan yang diketahui digunakan manusia purba. Yang mengejutkan, fosil tulang, kuku, gigi, beserta hewan laut yang membatu juga berserakan di sana.

Seorang arkeolog, Antok Kartiko mengatakan punden berundak itu berasal pada masa animisme dan dinamisme atau pemujaan pada roh dan benda-benda besar. "Saya perkirakan fosil ini adalah fosil Megantropus Erectus sekitar sepuluh hingga 20 ribu tahun silam," katanya.

Sementara itu Aryo Putra, sejarawan, menyayangkan kondisi situs yang kurang terawat. Selama ini masyarakat sekitar hanya sekedar membersihkan lokasi secara sukarela. Hingga Selasa (12/4), pemerintah setempat belum memberikan respon apapun terhadap lokasi bersejarah itu.(WIL/SHA)