Minggu, 08 Agustus 2010

Beberapa manfaat kopi

Kopi Rebus Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara


TEMPO Interaktif, Swedia - Wanita yang minum kopi rebus Skandinavia, yang secara kimiawi menyerupai kopi Prancis dan Turki/Yunani, lebih dari empat kali sehari berisiko lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang minum kopi kurang dari sekali sehari. Hal ini ditunjukkan oleh Lena Nilsson dan rekan-rekannya dari Universitas UmeƄ, Swedia, dalam sebuah artikel dalam di jurnal Cancer Causes and Control.

Perbedaan utama antara kopi yang direbus dan yang disaring adalah kopi rebus berisi sampai 80 kali lebih banyak asam lemak khas kopi. Asam lemak ini sebelumnya telah dipakai dalam percobaan untuk menghambat pertumbuhan kanker pada binatang.

Di kalangan wanita yang minum kopi rebus lebih dari empat kali sehari, terdapat penurunan risiko kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang minum kopi kurang dari sekali sehari. Sementara itu, di kalangan wanita yang minum kopi yang disaring, ada peningkatan risiko kanker payudara dini (di bawah usia 49 tahun) dan penurunan risiko untuk kanker payudara kasep (usia di atas 55 tahun). Di kalangan pria peminum kopi rebus terdapat peningkatan risiko kanker pankreas dan kanker paru-paru. ScienceDaily/NgartoF


Minum Kopi Bisa Mengurangi Risiko Diabetes


Minum kopi. TEMPO/Sudaryono

TEMPO Interaktif, Washington - Sebuah tim ilmuwan melaporkan adanya bukti baru bahwa minum kopi dapat membantu mencegah diabetes, yang diperkirakan sebagian besar karena kandungan kafein dalam kopi. Ini merupakan temuan pertama yang secara jelas mengaitkan antara kafein dan diabetes, yang diperlihatkan pada percobaan terhadap binatang. Temuan ini dimuat di Journal of Agricultural and Food Chemistry, terbitan Masyarakat Kimia Amerika (ACS).

Para peneliti, Fumihiko Horio dan rekannya, mencatat bahwa penelitian terakhir telah menunjukkan bahwa minum kopi secara teratur dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2. Penyakit ini mempengaruhi jutaan orang di Amerika Serikat dan meningkat di seluruh dunia. Namun, hanya sedikit bukti yang berasal dari studi yang dilakukan terhadap hewan di laboratorium, yang digunakan untuk melakukan penelitian yang tidak dapat dilakukan pada manusia.

Para ilmuwan memberi makan kopi kepada sekelompok tikus di laboratorium yang biasa digunakan untuk mempelajari diabetes. Konsumsi kopi mencegah pengembangan gula darah tinggi dan juga meningkatkan sensitivitas insulin pada tikus, sehingga mengurangi risiko diabetes. Kopi juga memberikan manfaat lain yang menguntungkan berupa perubahan pada lemak hati dan radang adipocytokines yang berkaitan dengan penurunan risiko diabetes. Studi ini juga menunjukkan bahwa kafein mungkin "salah satu senyawa anti-diabetes yang paling efektif dalam kopi," kata para ilmuwan tersebut. ScienceDaily/Ngarto Februana


Kafein Tidak Membuat Anda Terjaga


TEMPO Interaktif, Bristol - Jika Anda akan begadang dan memutuskan meminum kopi dalam porsi yang besar, Anda harus berpikir ulang. Karena penelitian di Inggris menyebutkan dugaan bahwa kafein membuat kita lebih segar sehingga tetap terjaga ternyata tidak benar.

Orang yang sering mengkonsumsi kopi, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Neuropsychopharmacology itu, justru akan mengalami toleransi baik terhadap efek kegelisahan yang dihasilkan kafein maupun efek stimulasi dari kafein.

Ketika peminum kopi merasakan kesegaran yang dianggap karena kafein, penelitian ini justru menyimpulkan bahwa itu hanya tanda dari pembalikan efek kelelahan akibat mengkonsumsi kafein. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa kafein juga meningkatkan kegelisahan dan tekanan darah.

Dr. Peter Rogers, dari Jurusan Psikologi Eksperimental di Universitas Bristol, Inggris, kepada media mengatakan, "Penelitian kami menunjukkan tidak ada keuntungan yang didapat dari meminum kafein – walaupun kita merasa segar karena kafein, tetapi justru kafeinlah yang mengembalikan kita pada keadaan 'normal'.”

“Pada sisi lain, ketika kafein dapat meningkatkan kegelisahan, berarti daya tahan penikmat kafein terhadap efek ini menjadi hilang,” dia menambahkan.

Untuk studi ini, para peneliti merekrut 379 orang yang setengahnya terdiri dari orang yang mengkonsumsi sedikit kopi atau tidak sama sekali dan setengahnya lagi kelompok orang yang sedang atau banyak mengkonsumsi kopi (beberapa gelas kopi yang besar).

Namun para peneliti tersebut menemukan bahwa dalam 16 jam hanya terdapat perbedaan tingkat kesegaran yang sedikit di antara konsumen kafein itu.

Setelah memberikan sampel darah untuk uji genetis, semua orang yang diteliti diminta tidak meminum kopi selama 16 jam lalu meminum 100 miligram kafein. Sembilan puluh menit kemudian mereka meminum 150 miligram kafein.

Peneliti kemudian membuat peringkat kegelisahan, kesegaran, dan sakit kepala sebelum dan sesudah meminum kopi dengan menggunakan Skala Sensasi Fisik, Kesegaran, dan Suasana Hati (MAPSS) melalui komputer. Kesimpulannya, kafein tidak menghasilkan kesegaran.
MEDICAL NEWS TODAY / FANNY FEBIANA

Tidak ada komentar: